Article Detail

Menggali Makna Persatuan dari Peristiwa Sumpah Pemuda

Senin, 9 November 2020
narasumber: dr. Christian Silman

 

Belajar itu tidak selalu dari guru.
Belajar itu bisa dari tokoh dan tempat bersejarah.
Kami kelas 5 SD Tarakanita 1 hari ini belajar PPKn dari kedua hal tersebut, bukan dari bapak ibu guru seperti biasa, tetapi dari tokoh yang berhubungan langsung dengan tempat bersejarah.

Pernahkah kamu ke Museum Sumpah Pemuda?
Ya, gedung ini adalah tempat diikrarkannya Sumpah Pemuda pada konggres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Gedung ini terletak di Jalan Kramat Raya No.106 Jakarta Pusat. Gedung ini dahulu kala adalah rumah kos Milik Sie Kong Lian. Nah, hari ini kelas 5 akan mendapat penuturan langsung dari dr Christian Silman, cicit dari Sie Kong Lian pemilik gedung tesebut.

dr. Christian Silman seorang warga keturunan Tionghoa asli Indonesia bangga bahwa rumah kakek buyutnya dijadikan Museum Sumpah Pemuda. Kebanggaan keluarga mencerminkan semangat persatuan bahwa bangsa Indonesia ini bukan hanya milik golongan tertentu saja, tetapi milik berbagai golongan, suku, ras, agama, budaya. Tidak ada alasan untuk tidak menjunjung tinggi persatuan yang sudah diteladankan para pendahulu kita yang diikrarkan tahun 1928.

 

Keluarga dr. Christian Silman menghibahkan rumah itu ke negara. Ini menjadi satu contoh nyata mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi. Seperti halnya bagaimana para pemuda-pemuda di tahun 1928 yang harus sembunyi-sembunyi dari tentara Belanda untuk berkumpul atas nama kebangsaan. Bahkan mengumandangkan lagu Indonesia (Raya) yang sekarang menjadi lagu kebangsaan belum menggunakan kata “merdeka”. Bagaimana pemuda Indonesia waktu itu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi mereka. Mereka tidak lagi memandang dari Jawa, Minahasa, Celebes, dan lain sebagainya. Persatuan dan kesatuan menjadi contoh nyata untuk kemerdekaan bangsa (waktu itu) dan kita bisa meneruskan semangat tersebut untuk pembangunan bangsa (saat ini)

 

#salamtarakanita
#cerdasberintegritas

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment