Article Detail

MENGENAL DAN MENUMBUHKAN KECINTAAN PADA PENYU SISIK

ABSTRAK

Alam ini kaya akan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Hayati yang indah. Begitu dahsyatnya karunia Tuhan yang memberikan keindahan tersebut secara cuma-cuma. Keindahan alam semakin sempurna oleh adanya flora dan fauna yang ikut serta menyeimbangkan alam ini. Keindahan alam tersebut nampaknya sudah mulai dikesampingkan oleh manusia. Manusia lebih peduli terhadap kepentingan diri sendiri. Flora dan fauna harusnya menjadi teman bagi manusia, bukannya sebagai sumber daya yang terus menjadi korban. Salah satu satwa langka yang dilindungi yang menjadi korban eksploitasi manusia adalah penyu sisik. Para pemburu penyu sisik merasa memperoleh keuntungan yang besar dari satwa ini, sehingga tidak memperdulikan lagi upaya pelestariannya. Oleh karena itu, satwa yang dilindungi ini menjadi sorotan kita saat ini. Penangkaran satwa ini diperlukan agar populasinya tidak punah. Selain itu perlu usaha pengenalan penyu sisik pada masyarakat luas, agar satwa ini tidak lagi menjadi korban perburuan manusia.

PENDAHULUAN

Kepedulian terhadap keindahan alam ciptaan Tuhan tampaknya menjadi sorotan yang tajam bagi kita. Banyak sekali kerusakan alam yang terjadi dewasa ini, disusul oleh bencana alam yang diakibatkan oleh kerusakan alam tersebut. Kerusakan alam memang dapat disebabkan oleh gejala alam, tetapi saat ini kerusakan alam tersebut banyak didukung oleh ulah manusia sendiri. Manusia yang merupakan makhluk yang seharusnya menjaga dan menyeimbangkan alam menjadi makhluk yang hanya mengikuti hawa nafsu dan mengekslpoitasi alam yang kita miliki.

Eksploitasi berarti menggunakan sesuatu secara berlebihan tanpa ada tindakan untuk melestarikannya kembali. Eksploitasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Hayati tampaknya sudah menjadi kebiasaan manusia saat ini. Seolah-olah sudah tidak peduli lagi terhadap generasi penerus kita yang mungkin tidak lagi bisa menikmati keindahan alam, sumber daya alam, maupun sumber daya hayati yang kita nikmati saat ini.  

Kita semua pasti menyadari bahwa dunia kita saat ini sudah tidak seperti 10 tahun yang lalu. Kerusakan alam merupakan contoh nyata yang diakibatkan dari perubahan dunia ini. Untuk mengembalikan bumi kita memang diperlukan usaha yang begitu keras dan tentunya usaha bersama. Manusia tidak mungkin bisa mengembalikan bumi sama seperti dahulu, tetapi manusia pasti bisa memperkecil dampak kerusakan alam yang terjadi.

Banyak lembaga yang mengajak  kita untuk peduli pada alam ciptaan Tuhan ini. Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh manusia. Dalam artikel ini penulis ingin mengajak pembaca mengenal dan mencintai satwa langka penyu sisik. Kita sudah banyak mendengar bahwa banyak flora dan fauna yang merupakan sumber daya hayati Indonesia mulai punah. Kepunahan flora dan fauna Indonesia ini tentu terjadi karena sebab yang seharusnya bisa dihentikan. Hilangnya flora dan fauna yang sungguh menakjubkan itu menjadi keprihatinan untuk kita semua. Salah satu satwa penyu sisik ini. Kepunahan penyu sisik jelas terjadi karena ulah manusia yang mengeksploitasinya. Artikel ini akan membahas tentang penyu sisik sehingga orang akan lebih sadar untuk mencintai dan melestarikan satwa langka ini

ISI

Manusia hidup bersama alam sekitarnya di dunia ini. Tuhan menciptakan alam dengan keindahan yang sangat menakjubkan. Keindahan tersebut semakin mempesona karena adanya fauna dan satwa yang ikut serta menyeimbangkan kehidupan di dunia ini. Fauna dan satwa yang ada di lingkungan sekitar ini menjadi sumber daya hayati yang perlu dijaga dan dilindungi. Kecintaan manusia terhadap alam sekitarnya perlu ditingkatkan saat ini mengingat banyak sekali kerusakan lingkungan dan punahnya satwa-satwa langka akibat bencana alam maupun ulah manusia itu sendiri.

Manusia dengan berbagai kebutuhan seringkali lupa untuk merawat lingkungan sekitarnya yang kaya akan fauna dan satwa yang luar biasa. Pemanfaatan fauna dan satwa  tidak disertai dengan kepedulian untuk melindunginya. Ketidakpedulian tersebut akan memberikan dampak negatif pula bagi keseimbangan lingkungan alam ini.

Salah satu satwa yang harus dijaga dan dilindungi adalah Penyu. Penyu merupakan satwa langka dan dilindungi karena populasinya mulai merosot tajam (Damayanti, 2013). Penyu memiliki nilai ekonomi yang besar sehingga tidak heran jika pemanfaatannya berlebihan dan tidak terkendali. Salah satu jenis penyu yang ditemukan di wilayah perairan Indonesia adalah penyu sisik (Eretmochelys imbricara Linn).

Penyu sisik adalah salah satu fauna laut yang di dalam dunia konservasi populasinya dikategorikan nyaris punah (Suwelo, 1992). Jenis ini memiliki karapas yang lebih indah, telur, serta daging yang lebih gurih dibanding jenis-jenis penyu yang lainnya sehingga banyak diburu masyarakat. Kepunahan penyu sisik terjadi akibat pemungutan telur-telur di persarangannya hingga habis, kemudian binatangnya dibunuh untuk diambil kulit sisiknya. Kulit penyu sisik lebih diminati oleh para pengrajin karena lebih tebal dan warnanya lebih bagus dibandingkan penyu hijau atau penyu lainnya.

Ancaman terhadap penyu sisik terjadi di berbagai daerah di Indonesia yang berupa perburuan, pengambilan telur, pengerusakan habitat peneluran dan habitat makannya tanpa memperhatikan kelestariannya. Penyu sisik dimanfaatkan dan dieksploitasi secara besar-besaran. Penyu sisik ini dimanfaatkan karapasnya untuk barang-barang aksesoris.

Tidak heran jika penyu sisik kali ini menjadi sorotan masyarakat. Penyu sisik merupakan maskot dari HCPSN (Hari Cinta Puspa Satwa Nasional) 2014. Tema Hari Cinta Puspa dan Satwa (HCPSN) 2014 adalah “Keanekaragaman Puspa dan Satwa Pesisir dan Laut untuk Ketahanan Pangan dan Pembangunan yang Berkelanjutan”. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berupaya menginformasikan satwa kebanggan Indonesia ini agar dikenal oleh masyarakat luas sehingga upaya pelestarian semakin berhasil.

Kesadaran masyarakat perlu dibangkitkan lagi untuk tidak mengeksploitasi satwa kebanggaan Indonesia yang nyaris punah ini. Upaya konservasi yang perlu dilakukan antara lain dengan diadakannya program penangkaran penyu yang bertujuan untuk menjaga populasi penyu sisik. Deputi Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Bidang Perlindungan Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim, Ir. Arief Yuwono,  MAdalam berita setkab.go.id menyatakan bahwa dibutuhkan gerakan nasional untuk menyadarkan seluruh komponen  masyarakat bahwa ekosistem dan keanekaragaman  hayati adalah aset yang dimiliki bangsa kita. Keanekaragaman hayati dapat menopang sendi kehidupan, penghidupan bangsa secara adil serta keberlanjutan bangsa Indonesia.

Usaha penangkaran penyu sisik juga sudah dilakukan di Pulau Pramuka. Penangkaran penyu sisik di Pulau Pramuka ini berperan penting dalam menjaga populasi satwa ini. Pulau Pramuka yang terletak di utara Kota Jakarta adalah satu dari sekian banyak pulau di Kepulauan Seribu, tepatnya berada di kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Provinsi DKI Jakarta. Di pusat penangkaran ini penyu-penyu sisik disimpan di bak-bak penangkaran hingga siap dilepaskan ke laut.

Kegiatan kita yang dilakukan untuk pelestarian penyu sisik dapat meliputi berbagai langkah penyelamatan, yaitu meliputi upaya pembinaan habitat pulau tempat penyu bertelur, menunggui penyu bertelur dan menyelamatkan telur penyu dari predator. Kegiatan lain yang dapat dilakukan dengan penetasan telur semi alamiah, perawatan anak penyu untuk pelepasan di habitat asli, dan pembinaan masyarakat dalam upaya konservasi penyu sebagai satwa langka ini.

Mari kita menumbuhkan kecintaan kita pada satwa kebanggaan Indonesia ini. Jika kita sudah mengetahui betapa indahnya satwa penyu sisik ini maka jangan biarkan penyu sisik punah. Kepeduliaan kita terhadap penyu sisik diawali dari keinginan kita untuk mengenalnya. Mengenal tentang penyu sisik membuat kita bangga dan bertekad untuk menumbuhkan kecintaan pada satwa ini.

PENUTUP

Setelah mengenal penyu sisik sebagai satwa langka yang perlu dilestarikan kita perlu mencoba menumbuhkan kecintaan pada satwa ini. Satwa langka yang merupakan sumber daya hayati yang dapat menopang keseimbangan alam ciptaan Tuhan dan kehidupan manusia ini tidak boleh punah begitu saja. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki bumi ini menjadi lebih baik, salah satunya adalah ikut serta dalam pelestariaan penyu sisik ini.  

Diawali dari mengenal penyu sisik kita bisa mengajarkan kepada orang-orang di sekitar kita untuk ikut serta mencintai penyu sisik sebagai satwa langka. Mencintai penyu sisik berarti tidak lagi menangkap satwa ini untuk diambil bagian-bagian tubuhnya untuk kepentingan sendiri. Peduli terhadap penyu sisik berarti tidak lagi merusak habitat dan keindahannya. Penyu sisik membutuhkan bantuan manusia untuk keberlangsungan hidupnya.

Sumber:

Damayanti, Devi. 2013. Manajemen Pelestarian Penyu Sisik di Taman Nasional Kepulauan Seribu dan Taman Nasional Karimunjawa. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Suwelo, Ismu Sutanto., dkk. 1992. Penyu Sisik di Indonesia. Jurnal Oseana, Vol. XVII, No. 3:97-109.

http://setkab.go.id/hari-cinta-satwa-dan-puspa-pemerintah-ajakmasyarakat-lestarikan-penyu-sisik/. Diakses tanggal 3 januari 2015

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment